pilh lagu


MusicPlaylist

Kamis, 19 Juni 2008

Rocker Pemula

Yang dipikrkan Firman adalah musik, musik, dan musik. Hal yang selalu disukainya adalah musik rock jaman dulu (jadul), termasuklah di dalamnya Bad Company, Alice Cooper, The Who, dan lain-lain.
"Tidak ada aliran sehebat, seawet, sepopuler, dan sekeras rock". Begitulah apa yang dikatakannya tentang musik rock.
Aku selalu saja merasa capek dengan kelakuannya, setiap hari aku harus menjemput pria kurus ini ke kampus. Bukan hanya menjemput, tapi juga menunggu dia berdandan ala rocker. Aku juga sering menyesal kenapa aku kenal dia, kenapa aku harus mendapatkan teman pertamaku di kampus yang ternyata rocker ambisius.
Firman mempunyai grup band, yang bernama "popstar". Nama grup bandnya agak menggelitik, namun cerdas.
"Kok popstar sih?", tanyaku.
"Karena pop lebih populer ketimbang rock.", jawabnya santai.
Popstar sering naik panggung pada beberapa kegiatan kampus. Aku akui kualitasnya sebagai vokalis sangat sepadan dengan bentuk tubuhnya, tinggi.
Suaranya yang melengking, menari-nari diatas oktaf yang tinggi.
Sangat disayangkan, personel lainnya tidak mendukung peforma Firman. Terkadang sang gitaris, suka memainkan atau memasukan melodi fals. Dan yang terakhir aku dengar sang gitaris dipecat oleh Ahmad Dhaninya band ini.
"Theo gak salah.", katanya saat selesai manggung pada kegiatan mahasiswa baru.
"Tapi tadi terlalu salah.", hawa panasnya keluar semabari menikmati sekaleng bir.
Ia memcat Theo hanya beberapa menit setelah manggung. Dia hanya berkata, "Cobalah kenalin posisimu dalam band ini ke penonton, mereka pasti bingung. Besok-besok ya aku kenalin ke penonton".
Theo tahu sewaktu-waktu Firman akan memcatnya.
"Aku nge-band ama dia lagi?, masih enak aku ngamen."
Firman seringkali curhat kepadaku tentang masalah bandnya kepadaku. Saking seringnya, aku selalu mendapat pertanyaan yang sama.
"Apa ya yang salah ma aku?", ia mengajukan pertanyaan yang klise.
Mungkin cara berpakaianmu.
"Cuma kamu yang tahu.", jawabanku begitu lepas hingga ia mengalihkan pandangan, dan terlihat tidak puas denganku, walaupun nasi telur di warung padang itu tidak enak.
"Apa yang terbaik, yang bisa aku lakuin sama band ini?, band ini gak bisa maju kalau tanpa aku!", ia terlalu menggebu-gebu.
"Lakukanlah, serius, dan tiru para rocker sukses, gimana mereka bisa hidup dari musik rock."
Saranku ini seperti membelokan setir mobil dengan tiba-tiba. Merubah dirnya, dan hidupnya.
Hingga suatu hari, setahun setelah insiden pemecatan terhadap Theo. Kampus kami kembali mengadakan acara welcome party untuk mahasiswa baru. Acara yang paling dinanti adalah Band Peformance.
"Terima kasih kepada panitia, temen temen yang menyaksikan acara ini, selamat datang kepada mahasiswa baru. Sebelumnya kami berterimakasih sebesar-besarnya kepada seorang yang telah memberikan inspirasinya hingga akhir hayatnya, Firman. Semoga almarhum diterima disisinya."
Tempo pelan dan nada masuk lagu ciptaan kami, Rocker Pemula telah dimulai. Firman membuat lagu ini sebelum dia overdosis heroin. Sebagai rocker pemula, ia benar-benar menginspirasi.

Tidak ada komentar: